Razia Preman

Sebanyak 80 preman berhasil digaruk dalam operasi penyakit masyarakat (pekat) yang digelar Polres Garut selama tiga kali. Para preman itu tersebar di beberapa titik di wilayah Garut Kota.

Operasi pekat yang digelar, Rabu (19/11), berhasil menggaruk 20 preman. Dua operasi serupa sebelumnya, Polres Garut berhasil mengamankan 60 preman.

Operasi pekat kemarin berlangsung sekitar pukul 09.00 hingga pukul 11.00. Sejumlah petugas kepolisian langsung menyebar ke beberapa lokasi, di antaranya Terminal Guntur, perempatan Sukadana, dan Terminal Bayongbong.

Para preman yang biasa mangkal di beberapa titik ini tak bisa berkutik, begitu petugas menangkap mereka dan membawanya ke truk pengendali massa (dalmas) untuk digiring ke Mapolres Garut. Di Mapolres Garut, seluruh preman itu didata, diminta membubuhkan sidik jari, dan mendapat pengarahan.

Menurut Kapolres Garut AKBP Rusdi Hartono melalui Kabag Ops AKP Ruhiat yang kemarin didampingi Kasatreskrim AKP Oon Suhendar, selama ini preman tersebut kerap melakukan aksi pemerasan terhadap para sopir angkot.

“Ini merupakan bagian arahan dari pimpinan untuk melakukan operasi pekat dan razia preman. Yang sudah kita hasilkan sebanyak 80 preman. Mereka kami tangkap di beberapa lokasi keramaian, di antaranya terminal Guntur, perempatan Sukadana, atau Terminal Bayongbong. Kami juga mengamankan dua boks minuman keras (miras) dalam operasi tersebut,” kata Ruhiat.

Ia menambahkan para preman yang terlibat aksi kekerasan atau terbukti membawa senjata tajam akan diproses secara hukum. Sementara preman yang tidak terkait kasus hukum, kata dia, akan dibebaskan setelah diberi pengarahan terlebih dahulu.

Rencananya, lanjutnya, operasi preman tersebut akan kembali dilakukan, tidak hanya di wilayah Garut Kota tetapi juga ke sejumlah pelosok.

“Jumlah preman di sini tampaknya meningkat karena banyak limpahan dari perkotaan, terutama Jakarta. Karena di sana juga kerap dilakukan operasi preman. Mereka kemudian mencoba kabur dan kembali ke daerahnya sehingga jumlah preman di Garut menjadi meningkat. Rencananya operasi preman ini akan berlangsung selama satu bulan, sesuai instruksi dari pimpinan,” kata Ruhiat. (set)

sumber: Kemal S Permana, tribun jabar,

Tinggalkan komentar

Belum ada komentar.

Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan komentar